Source: JuniorMp
Kamu pasti sering mendengar istilah hewan langka, atau hewan yang terancam keberadaannya dan dilindungi oleh instansi tertentu agar jumlahnya tidak semakin sedikit di dunia ini. Nah, di Indonesia sendiri terdapat banyak hewan khas yang mengalami hal tersebut. Mari kita simak 15 hewan di antaranya berikut ini:
1. Burung Maleo
Source: Arief Rahman
Burung khas daerah tropis ini tinggal di Pulau Sulawesi, banyak ditemukan di bukit, hutan daerah tropis, namun dia bersarang di area berpasir yang terbuka, tanah vulkanik, atau daerah pantai yang panas dan memberi energi geotermal bagi inkubasi telur-telurnya. Di tahun 2005, diperkirakan hanya ada 4000-7000 spesies ini di alam liar dan jumlah ini terus menurun dengan cepat akibat perburuan telur dan perusakan hutan tempatnya tinggal.
2. Burung Kakatua Berjambul Kuning
Source: PublicDomainPictures
Hewan ini tinggal di Timor-Leste (yang dulunya merupakan bagian dari kepulauan Nusa Tenggara), Sulawesi, dan Pulau Masalembu. Dia mengalami penurunan populasi secara signifikan selama seperempat abad terakhir dan sudah banyak hilang dari pulau-pulau tempatnya berasal. Hal ini dikarenakan mereka banyak diperdagangkan lewat jalur internasional dan meluasnya penggundulan hutan yang merupakan habitat burung cantik ini.
3. Buaya Sinyulong
Source: Tim Vickers
Populasi spesies bernama latin Tomistoma schlegelii ini masuk dalam klasifikasi rapuh karena populasinya secara global telah menurun. Subpopulasi terbesarnya berada di pulau Kalimantan pusat dan timur, yang memiliki ribuan kilometer persegi tanah basah yang menjadi tempat tinggal buaya ini. Buaya ini tinggal di daerah hutan rawa dan dapat tumbuh hingga 4-5 meter, bahkan lebih besar. Bobot buaya dewasanya dapat mencapai 200 kilogram. Karena tempat tinggalnya yang cukup sulit dijangkau, survei terhadap spesies ini sulit dilakukan. Meski diketahui bahwa penampakannya sudah mengalami penurunan yang sangat signifikan sejak tahun 1970an.
4. Penyu Hijau
Source: Bernard Dupont
Penyu hijau adalah jenis penyu laut yang besar, lebar, dengan kulit punggung yang lunak. Dia tinggal di daerah tropis dan subtropis termasuk perairan Pasifik. Hewan ini termasuk dalam kategori terancam, terutama subpopulasinya di daerah Mediterania. Telur dan dagingnya kerap diburu, sarang tempat inkubasi telur-telurnya dirusak oleh manusia, mereka tenggelam karena jala penjaring ikan, dan yang lebih miris adalah mati akibat kecelakaan baling-baling kapal.
5. Badak Jawa
https://www.instagram.com/p/BPS2XZsgvRh/
Badak Jawa (Javan rhinoceros) diketahui hanya tinggal di dua tempat penangkaran di Asia Tenggara, yaitu di Indonesia dan Vietnam. Ada sekitar 50-60 badak Jawa di Ujung Kulon dan hanya ada 7-15 ekor di Cat Tien. Spesies ini merupakan salah satu mamalia paling langka di dunia. Sedikitnya jumlah badak Jawa dapat menyebabkan inbreed atau terjadi perkawinan dengan sesama saudaranya. Hal ini dapat mengakibatkan badak yang lahir mengalami kecacatan dan tidak berumur panjang. Inilah yang menjadi ancaman pengembangbiakan badak Jawa. Keberadaan badak Jawa juga terancam dengan perburuan hewan ini di alam liar demi mendapatkan culanya untuk diperdagangkan.
6. Harimau Sumatera
Source: Wildlifeartbykaz
Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) adalah subspesies harimau yang langka dan tinggal di pulau Sumatera. Dia tercatat dalam daftar fauna yang secara kritis terancam dan per 2008 diperkirakan populasinya di dunia sekitar 440-600 ekor. Di Taman Nasional Gunung Leuser terdapat 110-180 ekor dan di Taman Nasional Kerinci Seblat terdapat 165-190 ekor.
7. Komodo
Source: Photojim
Hewan ini yang dikenal sebagai kadal terbesar di dunia dan juga salah satu dari sedikit kadal beracun. Dia merupakan penghuni Pulau Komodo di Indonesia. Tahukah kamu bahwa meski komodo dapat berlari secepat 20 km/jam, strategi berburunya justru dengan sembunyi-sembunyi. Mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam di satu titik untuk menunggu mangsa. Saat merasa terancam, komodo dapat memuntahkan isi perutnya untuk meringankan bobotnya saat berlari.
8. Orangutan
Source: Skeeze
Orangutan merupakan jenis hewan arboreal terbesar, berat orangutan jantan dapat mencapai 100 kilogram. Arboreal berarti dia merupakan hewan yang menghabiskan mayoritas hidupnya di pepohonan. Hal ini diakomodasi dengan lengan mereka yang kuat dan panjang, sehingga memudahkan mereka untuk berpindah di antara pepohonan. Jelas bahwa pohon merupakan aspek terpenting dalam kehidupan orangutan dan penggundulan hutan yang marak terjadi di Indonesia membuat spesies ini masuk dalam kategori terancam. Pembunuhan satwa ini karena dianggap hama di perkebunan kelapa sawit juga merupakan alasan berkurangnya populasi hewan ini secara drastis. Menyedihkan, ya?
9. Macan Tutul Jawa
Source: JuniorMp
Populasi macan tutul Jawa (Panthera pardus melas) kini diperkirakan kurang dari 250 ekor dan keberadaannya semakin menurun. Populasinya terancam akibat hilangnya habitat mereka, penangkapan macan secara ilegal, serta perkembangan agrikultur. Pulau Jawa telah kehilangan 90% vegetasi alami dan merupakan salah satu pulau berpenduduk terpadat di dunia, dan hal ini membuat macan tutul Jawa kehilangan tempat tinggal. Kini mereka dikonservasi di Taman Nasional Gunung Halimun.
10. Ikan Pari Hiu
Source: Brian Gratwicke
Ikan pari hiu (Rhina anclyostoma) yang juga dikenal dengan Bowmouth guitarfish karena bagian kepalanya yang besar dan melebar serta coraknya yang mirip ikan pari ini banyak ditemui di daerah Papua Nugini dan perairan Indo-Pasifik. Spesies ini dapat tumbuh dengan panjang hingga 2.7 meter dan bobot 135 kilogram. Ikan ini diburu karena siripnya digunakan untuk bahan makanan (sup sirip hiu) dan bernilai mahal.
11. Ikan Gergaji
Source: J. Patrick Fischer
Ikan ini sepintas mirip dengan hiu, namun bentuk tubuhnya yang cenderung pipih dan sirip dada yang lebar membuat mereka masuk dalam klasifikasi ikan pari. Largetooth Sawfish, biasa mereka disebut, masuk dalam kategori terancam karena bentuk tubuhnya yang unik membuat mereka mudah tertangkap oleh jala nelayan, meski sebenarnya keberadaan mereka tidak mengancam manusia. Moncongnya penuh dengan gigi-gigi kecil yang digunakan untuk menyingkirkan pasir di lantai laut (tempat mereka biasa tinggal).
12. Burung Cenderawasih
Source: Andrea Lawardi
Burung ini ditemukan di Indonesia bagian timur dan biasa disebut sebagai bird of paradise atau burung dari surga dan merupakan maskot Papua. Perburuan terhadap burung ini banyak dilakukan beberapa abad lalu karena bulunya yang indah jadikan bahan pakaian dan topi oleh orang-orang Eropa. Hal itu menyebabkan jumlahnya menurut hingga masuk kategori terancam, dan kini perusakan hutan menjadi penyebab utama langkanya burung ini karena habitatnya yang semakin menipis.
13. Burung Jalak
Source: Francesco Veronesi
Leucopsar rothschildi atau burung jalak Bali adalah burung yang memiliki corak warna biru di sekitar matanya sementara tubuhnya berwarna putih dan sedikit corak hitam di ekor dan sayapnya. Diperkirakan jumlahnya kini kurang dari 100 ekor di alam liar dan ada sekitar 1000 ekor yang berada dalam konservasi. Program konservasi ini dapat ditemui di Taman Nasional Bali Barat, Pulau Nusa Penida, dan Sibang, Bali.
14. Kura-Kura Leher Ular
Source: Fxxu
Kura-kura berleher panjang ini merupakan jenis kura-kura yang langka dari Pulau Rote, Indonesia. Panjangnya bisa mencapai 18-24 cm, dan lehernya bisa menjulur sepanjang kulit punggungnya. Kura-kura ini banyak diminati dalam pertukaran hewan di luar negeri dan penangkapannya merupakan tindakan ilegal. Dua pertiga populasinya tinggal di area Pulau Rote dan selain ditangkap secara ilegal, keberadaannya juga terancam akibat habitatnya yang hilang dan dia dimangsa oleh babi liar.
15. Burung Katsuari Berkepala Hitam
https://www.instagram.com/p/BPtG7E1AozW/
Black-capped lory atau Lorius lory merupakan jenis burung nuri. Tubuhnya memiliki banyak warna di tubuhnya, yaitu kepala yang hitam, sayap yang hijau, wajah dan samping tubuh yang merah, dan kuning di sayap bagian bawah. Cantik sekali, ya? Kini jumlahnya hanya sekitar 5000 ekor dan tergolong langka. Dia banyak ditumakn di Papua Nugini dan tinggal di daerah hutan.
Aduh, cantik-cantik ya sebenarnya hewan-hewan ini, sayang sekali keberadaannya kian terancam dari waktu ke waktu. Yuk, kita sayangi mereka dan sebar informasi ini agar banyak yang mengenal hewan-hewan ini.