Source: Satish Krishnamurthy
Salah satu penyakit yang pastinya pernah dialami oleh siapa saja adalah sakit kepala. Entah itu hanya sekedar pusing ringan,hingga kepala serasa dipukul-pukul atau mau pecah. Kebanyakan sakit kepala terjadi sebagai pertanda tubuh sedang tidak enak badan atau daya tahan menurun, namun bisa juga merupakan pertanda sesuatu yang serius. Sebelum terlambat, perhatikan 10 fakta mengenai gejala, penyebab dan penangan berbagai sakit kepala di bawah ini.
1. Gejala: Kepala berdenyut-denyut ringan hingga serius
Source: Andreas Dantz
Sakit kepala yang paling sering menyerang adalah rasa berdenyut-denyut dari balik dahi, di dalam pelipis, belakang kepala, bahkan sekitar rongga mata. Karena setiap orang memiliki toleransi terhadap rasa sakit yang berbeda-beda, maka sangat sulit menilai seberapa serius rasa sakit yang di alami. Tetapi apabila sakitnya hanya bertahan selama beberapa waktu yang singkat dan segera mereda setelah diberi obat penahan rasa sakit, maka sakit kepala tersebut termasuk ringan atau disebut sakit kepala tegang.
2. Gejala: Menyerang salah satu sisi kepala
Source: Avenue G
Kadangkala rasa sakit yang di rasakan hanya menyerang satu sisi bagian saja, dengan pusing berdenyut dari daerah pelipis hingga belakang kepala. Sakit kepala yang seperti ini dikenal sebagai migrain, dan biasanya lebih sering diderita oleh wanita dari pada pria. Terkadang rasa sakit hanya berupa denyut samar yang menganggu, tetpai bisa juga penderita mengalami kesakitan serius yang menyebar ke kedua sisi kepala hingga belakang leher. Migrain biasa masih bisa diredakan oleh obat-obatan pereda rasa sakit, namun ada baiknya mencari penyebab intinya terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi obat-obatan.
3. Gejala: Sakit yang tak kunjung mereda
Source: Daniel Oldfield
Sakit kepala yang berlangsung selama 30 menit sampai 2 jam dan tidak mereda setelah diberi obat-obatan penghilang rasa sakit yang dijual bebas disebut sakit kepala cluster. Selain durasinya cukup lama, biasanya juga bisa berulang kembali selama beberapa minggu bahkan bulan. Terkadang rasa sakit ini dibarengi dengan gelisah, mata berair, wajah menjadi sayu dan keluar keringat dingin.
4. Gejala: Diderita bersamaan dengan penyakit lain
Source: Tim Pierce
Selain ketiga macam sakit kepala di atas, masih ada jenis sakit kepala lain yang biasanya diderita bebarengan dengan penyakit lainnya. Sakit kepala ini disebut sakit kepala sekunder, dan biasanya terjadi karena pengaruh tubuh yang demam karena infeksi, saraf yang tertekan, trauma di daerah kepala, penyumbatan pembuluh darah dan lainnya. Sakit kepala ringan biasanya terjadi bersamaan dengan penyakit ringan pula seperti flu, masuk angin, gastritis. Semakin berat dan tidak tertahankan rasa sakitnya, maka sebaiknya segera periksa ke dokter karena dikhawatirkan merupakan gejala penyakit serius seperti infeksi sinus, meningitis, darah tinggi dan kangker.
5. Penyebab: Gaya hidup yang salah
Source: Stevepb
Pada dasarnya sakit kepala adalah pertanda awal tubuh kerkurangan sesuatu yang penting. Contohnya, kurang tidur, dehidrasi, terlambat makan, kurang asupan gula. Selain kondisi tubuh, kondisi psikologis juga bisa memicu sakit kepala ringan seperti insomnia, stress atau depresi. Untuk migrain, biasanya terjadi karena perubahan hormon seperti PMS atau penggunaan KB. Selain itu, konsumsi kafein, alkohol, penyedap makanan dan MSG berlebihan juga bisa memicu timbulnya migrain.
6. Penyebab: Efek penyakit lainnya
Source: Tunstall
Sakit kepala yang terjadi karena efek samping penyakit lainnya biasanya cukup serius dan tidak boleh disepelekan dan juga bisa sangat intense. Tekanan pada rongga sinus yang terkena infeksi dan penuh dengan lendir akan mengakibatkan rongga sinus menekan saraf yang berada dibaliknya, akibatnya kepala terasa pening dan penuh. Penyakit darah tinggi biasanya mengakibatkan penyempitan pembuluh darah yang membuat kepala bagian belakang terasa sakit dan berdenyut-denyut.
7. Penyebab: Gangguan hormon
Source: Gonzalo Malpartida
Gangguan hormon juga biasanya menjadi dalang rasa sakit yang menganggu di kepala. Terutama untuk sakit kepala cluster yang bisa sangat menyakitkan dan tidak mudah dihilangkan. Beberapa hormon seperti melatonin, cortisol dan serotonin bisa mempengaruhi saraf di kepala jiga terjadi perubahan atau reaksi kimia. Hasilnya saraf akan merespon dan memicu rasa sakit yang berulang-ulang dan membandel hingga hormon-hormon tersebut berfungsi normal kembali.
8. Penanganan: Obat-obatan abortif
Source: Gustavo devito
Cara tercepat untuk menghentikan serangan sakit di kepala adalah mengkonsumsi obat-obatan penahan rasa sakit. Obat ini biasanya dijual bebas dipasaran dengan komposisi yang terdiri dari campuran parasetamol, ibuprofen atau aspirin. Untuk membantu menghilangkan ketegangan saraf, mandi air hangat, pijat dan relaksasi juga sudah terbukti efektif mengatasi sakit kepala ringan.
9. Penanganan: Hidup sehat dan menghindari stress
Source: Jill111
Cara yang paling efektif lainnya adalah menjalani hidup yang sehat dan teratur. Minum air minimal 8 gelas sehari, makan tepat waktu, dan seimbang. Jangan minum alkohol berlebihan karena bisa menyebabkan sakit kepala yang amat sangat ketika sadar (hangover) dan hindari merokok. Meditasi dan tenangkan pikiran sebelum tidur agar tidak mudah stress dan depresi. Jika hidupmu sehat, pastinya kamu akan sangat jarang menderita sakit kepala.
10. Penanganan: Pemeriksaan medis
Source: akira ohgaki
Untuk sakit kepala yang sudah tidak bisa tertahankan, terulang setiap hari dan tidak bisa ditangani dengan obat-obatan, sangat disarankan segera mencari pertolongan medis. Beberapa sakit kepala yang terlambat ditangani bisa berakibat fatal, seperti rasa sakit yang datang tiba-tiba dan tidak tertahankan yang merupakan gejala dari pendarahan di dalam otak. Terlebih jika sebelumnya kepala sempat terbentur, mengalami kecelakaan atau makan sesuatu yang mencurigakan karena bisa saja merupakan gejala dari keracunan makanan atau gegar otak.
Karena itu, jangan selalu menanggap remeh sakit kepalamu, terutama yang terjadi secara tiba-tiba dan sangat menyakitkan. Akan tetapi, berusahalah untuk menjalani kebiasaan hidup sehat dan teratur dalam keseharian agar terhindar dari sakit kepala yang tidak perlu.