Source: mazzreemiepap
Pernikahan adalah hal yang selalu menjadi salah satu tujuan hidup. Terutama bagi para perempuan yang sudah pacaran lama, kadang gatel, ingin segera dilamar. Nah, kalau sudah dilamar, sekarang urusan prosesi pernikahan yang jadi bahan pikiran. Indonesia adalah salah satu negara dengan berjuta kebudayaan dan proses adat yang sangat banyak. Terutama pada proses pernikahan, setiap daerah akan memiliki prosesi sendiri- sendiri. Nah kalau kita berasal dari Jawa Barat, pasti tidak asing dengan proses pernikahan adat sunda. Nah untuk yang mau menikah dengan perempuan sunda, mungkin membutuhkan tulisan ini sebagai bahan ilmu, supaya tidak bingung seperti apa pernikahannnya nanti. Berikut ini 10 fakta pernikahan adat sunda
1. Sebelum Melamar, Orang Tua Pihak Pria Meminta Ijin ke Pihak Perempuan
Source: Amrufm
Istilah dalam upacara ini adalah Neundeun Omong atau menyimpan omongan. Sebelum pihak laki- laki melamar, orang tua lihak laki- laki akan berkunjung ke orang tua pihak perempuan. Dalam hal ini, untuk meminta ijin dan menentukan tanggal lamaran. Pada proses ini, biasanya yang pihak laki- laki akan mengutarakan keinginannya. Pihak laki dapat diwakilkan oleh kerabat yang lebih tua, atau orang tua sendiri.
2. Lamaran Dulu Baru Tunangan
Source: Alexas_Fotos
Pada lamaran, biasanya berbarengan dengan tukar cincin atau tunangan. Tapi berbeda dengan adat sunda. Lamaran dan tunangan adalah dua upacara yang berbeda. Pada proses lamaran di sebut narosan atau nyeureuhan. Pada proses lamaran, pihak laki- laki akan membawa seserahan sebagai tanda pengikat. Seperti cincin, uang dan pakaian. Jika seserahan tersebut di terima, barulah proses tunangan dapat dilakukan.
3. Seserahan
Source: Amrufm
Sesudah melamar, barulah ditentukan tanggal pernikahan. Nah disini juga memiliki tradisi yang unik. Pada hari minus 3 atau minus 7, pihak laki- laki akan datang dengan membawa seserahan yang di tujukan untuk perempuan. Biasanya seserahan di bawa pada saat hari H pernikahan. Tetapi untuk adat sunda berbeda. Seserahan justru di bawa sebelum hari H pernikahan.
4. Kedua Pengantin Meminta Doa Restu
Source: Amrufm
Nah, upacara yang ini bisa dilakukan, juga bisa tidak dilakukan. Tergantung kapan seserahan di bawa. Jika seserahan di bawa pada hari H pernikahan, maka upacara ini tidak perlu dilakukan. Upacara ini disebut Ngeuyeuk Seureuh. Pada upacara ini, kedua calon pengantin akan meminta wejangan dari orang tua masing- masing.
5. Rebutan Uang
Source: katavaciya
Nah ini adalah salah satu upacara yang anak kecil paling suka. Pada upacara ini, tamu undangan akan berebut uang yang dilempar di bawah tikar. Hal ini bermakna agar mencari uang dengan kerja keras, dan di sayangi keluarga. Uang yang di lempar bermacam- macam. Kadang berupa uang logam seribuan atau lembaran.
6. Calon Pria yang Dijemput Oleh Wakil Pihak Perempuan
Source: Azlan DuPree
Ini adalah salah satu tradisi yang unik dari pernikahan adat sunda. Biasanya, pihak laki- laki akan mendatangi rumah atau lokasi pernikahan, dengan disambut oleh pihak perempuan. Sedangkan dalam adat sunda, pihak laki- laki akan dijemput oleh wakil dari pihak perempuan, untuk di bawa ke tempat pernikahan.
7.Pengalungan Bunga Melati Oleh Ibu Calon Perempuan
Source: Amrufm
Hampir sama dengan tradisi pernikahan lainnya. Saat calon mempelai laki- laki tiba di tempat pernikahan, ia akan dikalungi oleh kalung yang terbuat dari bunga melati. Prosesi ini disebut Ngabageakeun. Yang bertugas mengalingkan adalah ibu dari mempelai perempuan. Tradisi ini sebagai ucapan selamat datang dari keluarga mempelai perempuan, kepada calon pengantin pria.
8. Saweran
Source: Beatrice Murch
Setelah akad nikah, proses sungkeman dan wejangan dari keluarga yang paling tua, saatnya bagi kedua pengantin disawer. Eiits, jangan langsung berpikir bahwa sang pengantin baru di lempar dengan memakai uang. Karena yang dilempar ke pengantin baru adalah beras kuning atau kunyit. Beras ini di lepar ke atas payung, yang melindungi kedua pengantin.
9. Buka Pintu
Source: Qimono
Setelah akad nikah, biasanya akan di lanjutkan dengan resepsi. Pada tahap ini, pengantin baru, tidak bisa masuk ruangan resepsi sebelum adanya upacara ini. Upacara ini disebut sebagai upacara Muka Pinto. Pada upacara ini, perwakilan pengantin baru akan mengetuk pintu sebanyak 3 kali. Selanjutnya saling bersaut- sautan pantun antara perwakilan pengantin di luar dan seseorang yang berada di balik pintu. Setalah pembacaan syahadat, barulah pintu di buka, dan kedua mempelai dapat berjalan menuju pelaminan.
10. Melepas Merpati
Source: nadeem1991
Dalam pernikahan, biasanya kedua mempelai yang melepas merpati saat keluar dari gedung resepsi. Tetapi dalam adat pernikahan sunda, yang melepas merpati adalah kedua ibu dari sang pengantin baru. Pelepasan merpati ini melambangkan bahwa peran orang tua telah selasai karena anak mereka telah menikah.
Nah demikian tadi 10 fakta unik pernikahan adat sunda. Bagi yang akan menikah dengan memakai adat sunda, semoga artikel ini bisa memberikan manfaat. Selamat berbahagia bagi kalian yang akan menikah.